Direktorat Keuangan Unesa terus meningkatkan efektivitas dan efisiensi anggaran dengan berbagai terobosan dan kegiatan, salah satunya melalui penguatan kapasitas unit kerja selingkung kampus ‘Growing with Character.’
Unesa.ac.id., SURABAYA—Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melalui Direktorat Keuangan menyelenggarakan Workshop Pengelolaan Keuangan yang berlangsung di Auditorium Utama (Auditum) Rektorat Unesa, Kampus 2 Lidah Wetan, Surabaya pada Selasa—Rabu, 11--12 Februari 2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan keuangan di lingkungan Unesa sejalan dengan statusnya sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH).
Dalam sambutannya, Wakil Rektor II Bidang Hukum, Ketatalaksanaan, Keuangan, Sumber daya, Usaha, Bachtiar Syaiful Bachri, menekankan bahwa kebijakan keuangan Unesa sebagai PTN-BH berfokus pada efisiensi dan efektivitas anggaran.
“Efisiensi bukan sekadar penghematan, tetapi lebih pada mengarahkan pengelolaan anggaran ke hal-hal yang menjadi prioritas. Sedangkan efektivitas memastikan bahwa setiap rupiah yang digunakan memberikan dampak nyata terhadap mutu pendidikan,” ucapnya.
Selain itu, ia menjelaskan pentingnya mekanisme penyesuaian sistem di Unesa, termasuk mengoptimalkan aset sebagai upaya peningkatan daya saing dan keberlanjutan institusi.
“Dengan pengelolaan keuangan yang semakin baik, Unesa dapat lebih fokus dalam meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat,” terang guru besar Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) tersebut.
Wakil Rektor II Unesa, Bachtiar Syaiful Bachri (tengah) memberikan pengarahan dalam kegiatan in; Direktur Keuangan, Hariyati (kiri) menekankan kegiatan ini menjadi salah satu cara untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi anggaran yang berdampak pada kemajuan lembaga; Agung Yuniarto dari Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (kanan) menjadi narasumber workshop.
Dalam sesi utama workshop, Agung Yuniarto dari Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) Kementerian Keuangan RI sebagai narasumber, menjelaskan konsep perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan anggaran sebagai tiga aspek utama dalam pengelolaan keuangan negara.
Dia menekankan bahwa perguruan tinggi perlu menyusun anggaran yang tidak hanya berdampak positif, tetapi juga transparansi dan akuntabel. Setiap alokasi dana harus selaras dengan kebutuhan prioritas institusi.
“Anggaran bukan sekadar dokumen administratif, tetapi instrumen strategis dalam mencapai tujuan institusi. Karena itu, pengelolaannya harus berbasis data, dan pengalokasiannya bermanfaat untuk masyarakat,” terangnya.
Dia menambahkan, untuk mengevaluasi indikator kinerja, diperlukan survei yang dapat mengukur efektivitas penggunaan anggaran serta kepuasan pemangku kepentingan.
“Survei menjadi instrumen penting dalam menilai apakah anggaran yang sudah dikeluarkan sudah sesuai dengan kebutuhan atau perlu disesuaikan. Dengan itu, kita bisa memastikan anggaran benar-benar memberikan manfaat optimal,” jelasnya.
Acara ini dihadiri direktur, dekan, serta wakil dekan bidang II selingkung Unesa, bersama dengan tim pengelola keuangan dari berbagai unit kerja di Unesa.
Kehadiran para pemangku kebijakan ini menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan tata kelola yang lebih transparan, akuntabel, dan sesuai dengan prinsip efisiensi dan efektivitas.[*]
***
Reporter: Mochammad Ja’far Sodiq (FIP)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: