
Didampingi panitia, Zeica menunggu giliran tes dengan tongkat kaki atau kruk di sampingnya. Kondisinya masih masa pemulihan usia operasi, akibat patah tulang karena kecelakaan sepulang sekolah.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Perjuangan Zeica Akhsana Putra S untuk mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada Jumat, 26 April 2025 patut diacungi jempol. Pasalnya, ia datang dari Tuban dengan kondisi mengenakan tongkat.
Ya, kakinya baru saja dioperasi pemasangan pen, karena mengalami pata tulang yang disebabkan kecelakaan yang dialaminya beberapa waktu lalu.
“Saya kecelakaan sepulang sekolah, tangan saya juga ikut patah,” ucapnya usai menjalani tes sesi enam (siang) di Gedung A9, Fakultas Teknik (FT), Unesa Kampus 1 Ketintang.
Zeica ke Unesa diantar orang tuanya. Ia sangat antusias mengikuti UTBK sebagai jalan untuk mewujudkan harapan bisa diterima di salah satu prodi pilihannya di Unesa, yaitu Prodi Pendidikan IPS, dan Pendidikan Manajemen.
Ia menjatuhkan pilihan pada dua prodi tersebut karena bercita-cita menjadi seorang pendidik atau guru. Ia ingin melanjutkan perjuangan orang tuanya yang juga berprofesi sebagai guru.
Menurutnya, Unesa merupakan salah satu kampus terkemuka di bidang pendidikan. Karena itulah, kendati berhadapan dengan jadwal operasi, check-up, dan penyembuhan, pria 18 tahun itu tetap menyisihkan waktu untuk belajar dan mempersiapkan diri agar bisa lolos UTBK dan diterima di Unesa.
***
Gagal SNBP, Tancap Gas untuk UTBK

Rachel (kiri) peserta asal Ponorogo, dan orang tua salah satu peserta (kanan) asal Kota ‘Bumi Majapahit.’
Ikhtiar tak mengenal putus asa juga ditunjukkan Rachel Margareta Larasati, peserta UTBK dari Ponorogo. Ia menceritakan proses dan persiapan yang dilaluinya untuk mendapatkan kursi di PTN impiannya, yaitu Unesa.
Perjuangannya mulai dari bersaing pada jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Pada jalur itu, ia sempat percaya diri dengan nilai dan prestasinya. Namun, ‘dewi fortuna’ belum berpihak kepadanya.
Rachel percaya, SNBP merupakan awal dari perjalannya menuju Unesa. Untuk itulah, ia kembali bersaing pada jalur UTBK-SNBT dengan persiapan matang. “Sekarang saya datang ke sini dengan harapan baru. Semoga hasil tes saya memuaskan dan Unesa bisa nerima saya," ujarnya semangat.
***
Dukungan Orang Tua
Selain peserta, dukungan dan semangat juga diperlihatkan para orang tua untuk kesuksesan anaknya yang ikut UTBK. Sri Wulan, seorang Ibu asal Mojokerto hadir lengkap bersama sang suami untuk mengantarkan anaknya yang tes di Unesa.
“Saya sama suami datang mendampingi untuk memberikan dukungan kepada putri kami. Putri kami sempat sedih, karena gagal di SNBP kemarin. Kami terus memotivasinya dan mendampinginya sampai di sini. Semoga saja perjuangannya kali ini berbuah manis,” ucapnya sembari menunggu anaknya selesai tes di Unesa Kampus 1 Ketintang.
Kepada para pejuang PTN, termasuk yang berjuang pada jalur UTBK-SNBT, tetap semangat, pantang menyerah, teruslah berjuang, mempersiapkan diri, dan berdoa. Jika hasilnya belum maksimal di UTBK, masih banyak peluang menuju PTN melalui jalur mandiri. []
***
Reporter: Zerlina Aurellia (Fisipol), dan Zakariya Soekarno Putra (Fisipol)/Tim Liputan UTBK Unesa
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: