
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id. SURABAYA—Fakultas Psikologi (Fpsi), Universitas Negeri Surabaya (Unesa) bekerja sama dengan TVRI dan Kolokium.co.id menggelar talkshow bertajuk ‘Munio’ di Auditorium Fpsi, Unesa Kampus 2 Lidah Wetan, pada Sabtu, 26 April 2025.
Kegiatan dengan tema ‘Membangun Ketahanan Mental Gen Z untuk Menghadapi Tantangan Menuju Indonesia Emas 2045’ ini dihadiri sejumlah narasumber yang terdiri dari; Ilham Nur Alfian, M.Psi., Psikolog, Ketua Majelis HIMPSI Jatim; Dr. Ferry Wirawan Tedja, M.Si.Psi, Ketua Asosiasi Psikologi Industri Organisasi Jatim.
Selain itu, Emil Arfiza, S.Psi., Head of Human Resource and General Affairs; dan Dekan Fpsi Unesa, Dr. Diana Rahmasari, S.Psi., M.Si., Psikolog, juga sebagai narasumber. Mereka ditemani pakar komunikasi Universitas Airlangga, Suko Widodo sebagai moderator.
Dekan Fpsi Unesa, Diana Rahmasari mengatakan, talkshow atau gelar wicara itu dalam rangka untuk memperingati Dies Natalis ke-1 Fakultas Psikologi Unesa. Tujuannya, untuk membangun ketahanan mental generasi muda, utamanya gen-Z dalam menghadapi tantangan sekarang dan ke depan.
“Seperti kita tahu bahwa banyak generasi muda yang melakukan self-harm atau menyakiti diri sendiri secara sengaja. Ini berkaitan dengan kondisi mental mereka yang tentunya harus kita perkuat,” ucapnya.
Baginya, membangun ketahanan mental perlu dilakukan, sebab generasi muda seperti gen-Z tumbuh dalam ekosistem yang serba instan, yang secara tidak langsung membuat mental mereka tidak terbiasa berproses, termasuk dalam proses menyelesaikan masalah hidupnya.
Dampaknya tentu pada kondisi mental. Untuk itu, diperlukan penguatan mental dalam proses penyelesaian masalah. “Apa-apa itu online kebutuhan cepat di dapat, mindsetnya instan sehingga bertahan pada proses pada saat penyelesaian masalah itu yang sebenarnya perlu dikuatkan,” ucapnya.
Ilham Nur Alfin menyatakan bahwa gen-z rentan mengalami stres, ditambah tidak adanya dukungan dari luar membuat mereka cenderung egois.
“Orang-orang yang egois dan berada dalam jiwa kesendiriannya itu pasti problemnya dua, kalau bukan self-harm ya agresi atau perilaku yang melukai atau merugikan orang lain secara fisik atau psikis,” ucapnya.
Ferry Wirawan Tedja pada kesempatan itu menekankan pentingnya kolaborasi antargenerasi dalam membangun ketahanan mental gen-z, tantangan yang mereka hadapi merupakan tanggung jawab bersama.
“Gen-z adalah milik kita. Mereka kalau soal teknologi itu dunianya, tetapi juga mereka perlu belajar pada generasi lain soal hidup dan cara menjalaninya,” ucapnya. []
***
Reporter: Dava Yessy Marshela (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: