
www.unesa.ac.id
Eko mengatakan akan terus mendorong mahasiswa mengikuti kegiatan yang bersifat penalaran. Sudah ada beberapa submit menjadi jurnal, kemudian diundang untuk persentasi. Forum conference, menurut Eko penting kalau bicara bidang non-akademik. “Kita kemarin ke Malaysia, sebelumnya ke Prancis dari mahasiswa jurusan Manajemen. Kita menjajaki Teaching Learning yang kuliah di sana sekian bulan lalu. Setelah mereka pulang baru diakui SKS-nya,” ujarnya,
Di FE sendiri, jumlah mahasiswanya selalu stabil antara 750-800 mahasiswa setiap tahunnya. Memang, ada nambah sedikit mahasiswa karena ada penambahan prodi baru S1 Ekonomi. Akhirnya, nambah satu kelas tetapi tidak lebih dari 800 mahasiswa. “Kita tidak ingin terlalu banyak mahasiswa supaya layanannya semakin baik dan rasio dosen dengan mahasiswa semakin ideal,” ungkap Eko.
Mahasiswa baru di FE juga berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Ada 9 orang dari Papua baik itu masuk melakui program afirmasi atau program lainnya. Mereka harus belajar bersama dalam keberagaman agar menjadi harmonis.
“Semakin beragam maka semakin bagus. Supaya, ada transfer pengetahuan. Yang orang Papua bisa belajar di sini, lalu pulang ke daerahnya harus membawa pengetahuan dan kemampuan/skill agar bermanfaat bagi daerahnya,” terang Eko.
Dekan FE ini berjani akan mendorong dan meningkatkan prestasi mahasiswa FE hingga tingkat nasional. Prose situ sudah mulai dilakukan dengan kegiatan PIMNAS di Makasar kan lalu. “Dari 6 Tim/Judul perwakilkan Unesa ke PIMNAS, satu kelompok berasal dari FE,” tegasnya.
Tidak hanya mahasiswa, dari sisi dosen sudah mulai didorong untuk berkarya. Setiap dosen harus memiliki karya ilmiah dan memunyai tulisan yang telah dipublikasikan di Jurnal Internasional bereputasi minimal C3. “Dengan, C3 dan C1 itu sudah menunjukkan kualitas. Kita mendorong terus supaya ranking fakultas ekonomi terutama ranking Unesa dalam hal Internasional semakin meningkat, “ harapnya. (dayat/sir)
Share It On: