
Selamat Hari Kesehatan Sedunia. Tema peringatan yang diusung tahun ini yaitu Healthy Beginnings, Hopeful Futures. (Foto: Freepik.com)
Unesa.ac.id., SURABAYA–Hari Kesehatan Sedunia atau World Health Day (WHD) diperingati setiap tanggal 7 April. Pada peringatan tahun ini, World Health Organization (WHO) mengangkat tema ‘Healthy Beginnings, Hopeful Futures.’
Kampanye ini bertujuan untuk mendorong pemerintah dan komunitas kesehatan menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir serta memprioritaskan kesehatan dan kesejahteraan perempuan dalam jangka panjang.
Selain itu, juga juga sebagai peringatan akan pentingnya kesadaran untuk memperhatikan beberapa penyakit yang sering menjadi penyebab kematian seperti penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK), kanker, diabetes mellitus, dan penyakit ginjal.
Hal tersebut disampaikan dr. Devi Purnamasari Sasongko, M.Biomed, dokter histologi Fakultas Kedokteran (FK), Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Menurutnya, terdapat dua faktor penyebab penyakit mematikan, yakni faktor yang tidak dapat dikendalikan dan faktor yang dapat dikendalikan.
Kenali Faktor Risiko
Pertama, faktor yang tidak dapat dikendalikan di antaranya seperti genetik, keturunan atau riwayat keluarga, usia, dan jenis kelamin.
Genetik berarti terjadinya mutasi gen pada tubuh seseorang sehingga penyakit itu bisa terbentuk. Selanjutnya, faktor keturunan, yang mana pada dasarnya kelainan yang dimiliki keluarga akan memungkinkan untuk diturunkan ke generasi berikutnya.
Kemudian faktor usia. Semakin tua tubuh akan mengalami degenerasi sehingga rentan terkena penyakit. Lalu, jenis kelamin, yang berpengaruh terhadap kemungkinan terjadinya penyakit. Contohnya pria akan lebih rentan terkena penyakit jantung koroner dibandingkan wanita usia subur.
Kedua, faktor yang dapat dikendalikan diantaranya gaya hidup, lingkungan, dan tingkat stres. Gaya hidup yang tidak baik seperti pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik dan olahraga, kebiasaan merokok, dan minum alkohol berlebihan bisa memicu lahirnya penyakit mematikan dalam tubuh.
Lingkungan dengan polusi udara dan kebersihan yang kurang terjaga bisa meningkatkan potensi untuk mudah terpapar penyakit. Begitu juga jika seseorang mengalami stres dalam waktu yang berkepanjangan, sistem imun akan melemah dan menjadi celah penyakit berkembang.
Cara Mengurangi Risiko
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terkena penyakit yang mematikan di dunia.
Pertama, pola dan gaya hidup. Menjaga gaya hidup berarti mengatur pola makan sesuai dengan anjuran ‘Isi Piringku’ dari Kemenkes seperti perbanyak konsumsi sayuran, buah, lauk pauk bergizi, hingga pemenuhan air putih tiap hari.
Selain itu, penting juga untuk melakukan olahraga dan beraktivitas fisik setidaknya 30 menit per hari, cuci tangan sebelum makan, serta mengurangi bahkan menghentikan kebiasaan merokok dan minum alkohol berlebihan.
Kedua, menjaga kondisi lingkungan. Biasakan untuk membersihkan tempat tinggal secara berkala dan lakukan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Ketiga, manajemen stres yang baik. Lakukan olahraga ringan, mengatur waktu istirahat, melakukan hobi, relaksasi atau meditasi, bahkan yoga secara rutin untuk mengaktifkan sistem parasimpatis yang dapat menurunkan tingkat stres. Bila perlu, konsultasi pada psikolog untuk manajemen stres yang baik.
Dokter Devi menyarankan masyarakat yang sudah menderita salah satu atau kombinasi penyakit di atas untuk mengendalikan pola hidup dengan baik.
“Apabila tidak dikendalikan, dalam jangka waktu beberapa tahun dapat menimbulkan komplikasi-komplikasi seperti penyakit jantung koroner dan stroke. Karena dengan menjaga kesehatan fisik dan mental, kita bisa memiliki kualitas hidup yang baik,” ujarnya. [*]
***
Reporter: Fatimah Najmus Shofa (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Freepik.com
Share It On: