Sebagai Badan Layanan Umum (BLU), Unesa pernah mencanangkan pelayan prima, yang tentu mengutamakan pelayanan yang cepat, tepat, dan ramah kepada para stakeholder. Pelayanan prima harus menjadi acuan kerja seluruh civitas Unesa, sehingga tingkat kepuasan para stakeholders meningkat dan tidak ada komplain. Dalam rangka memberikan pelayanan prima kepada stakeholders, Pimpinan Unesa telah mencanangkan budaya kerja, yaitu: kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, dan kerja tuntas.
Indikator kerja keras, salah satunya adalah kehadiran tepat waktu pada jam kerja, sehingga jika ada yang membutuhkan pelayanan tidak harus menunggu karena pegawainya tidak ada atau belum datang. Indikator kerja cerdas, salah satunya adalah kemampuan memberi solusi atas permasalahan yang dihadapi. Jika ada masalah tidak harus menunggu solusi dari pimpinan, tetapi sedapat mungkin dicarikan solusi yang tidak melanggar peraturan. Dengan kerja cerdas, berarti tidak akan ada penumpukan masalah, karena setiap masalah dicarikan solusinya.
Indikator kerja ikhlas salah satunya adalah tidak mengeluh dalam melakukan pekerjaan seberat apapun. Indikator lain dari kerja ikhlas adalah sabar dalam menghadapi tantantangan, kritik dan mungkin cacian dari berbagai pihak. Kerja memberi pelayanan harus dimaknai sebagai ibadah, yang harus dilakukan dengan ikhlas dan sabar, sedangkan indikator kerja tuntas adalah tidak lagi ada pekerjaan yang tersisa dan tertunda. Selesaikan hari ini apa yang harus dikerjakan hari ini. Tidak menunda-nunda pekerjaan yang bisa diselesaikan hari ini sehingga esok bisa mengerjakan pekerjaan baru. Kerja tuntas juga menuntuk kedisiplinan waktu dan manajemen diri yang baik, karena pada hakikatnya kerja tutas ini merupakan puncak dari kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas.
Selain budaya kerja juga dicanangkan kebersamaan dengan prinsip Kolaborasi, Koordinasi, dan Komunikasi (3K). Sebagai suatu sistem, ada keterkaitan di antara berbagai komponen (bagian) yang ada di Unesa. Komponen-komponen tersebut selain saling terkait satu dengan lainnya juga harus bekerja sama mewujudkan suatu tujuan bersama. Itulah suatu sistem. Sebagai suatu lembaga Unesa juga merupakan satu sistem, yang di dalamnya ada sub-sub sistem, yang terkait satu dengan lainnya dan harus bekerja sama untuk mewujudkan misi Unesa. Oleh karena itu, perlu dibangun prinsip Kolaborasi, Koordinasi, dan Komunikasi.
Untuk membangun kolaborasi, harus dikikis sikap egoisme dari setiap pribadi. Sikap egoisme ini bukan suatu sikap yang mendukung kinerja, tetapi justru merupakan penghambat kinerja, karena bisa mengganggu pekerjaan lainnya. Untuk bisa melakukan kolaborasi diperlukan koordinasi dengan berbagai pihak yang terlibat dalam suatu kegiatan atau pekerjaan. Keberhasilan dalam melakukan koordinasi merupakan awal dari keberhasilan, paling tidak pekerjaan itu bisa lebih ringan dan cepat, karena dilakukan secara bersama-sama, tanpa ada energi yang terbuang. Dan, agar koordinasi bisa berjalan diperlukan komunikasi yang baik. Dengan komunikasi yang baik, mengurangi terjadinya kesalahpahaman di antara mereka yang berkolaborasi. Oleh karena itu, budaya komunikasi yang jelas, sopan santun, di antara kita, karena dengan kemunikasi yang baik bisa menghilangkan kesalahpahaman dan prasangka buruk. (bersambung)
Share It On: