S-2 Dikdas PPs Unesa Bentuk Ajang Komunikasi Ilmiah Antar Negara ASEAN

Surabaya - Program Studi S-2 Pendidikan Dasar (Dikdas) Pascasarjana Unesa telah menggelar acara Seminar Internasional untuk memperingati hari Pendidikan Nasional. Kegiatan yang bertemakan "The Role of Primary Education in Asean Economic Community and Globalization Era" dilaksanakan pada Sabtu (28/05/2016) bertempat di Auditorium Gedung K.10 lantai 3 Pascasarjana Unesa.
Acara Seminar Internasional ini dihadiri dengan total peserta sekitar 225 orang. Terdiri dari mahasiswa Prodi S-2 Pendidikan Dasar, Guru-guru, dan peserta umum serta dua peserta pemakalah dari Malaysia.
Acara Seminar Internasional ini menghadirkan beberapa narasumber yang ahli dalam bidangnya. Mereka adalah Harufumi Miwa, M.Sc. (Japan), Prof.Dr.Rosna Awang Hashim (Malaysia), Melissa Marie Whalen,M.A,Ph.D (USA), Prof.Andy Plowman. M.BA (Inggris), dan Dr.Waspodo Tjipto Subroto,M.Pd. (Indonesia). Kegiatan tahunan ini dibuka oleh Prof.Dr.Djodjok Soepardjo, M.Litt selaku Pembantu Rektor IV Unesa.
Seminar International berisi diskusi panel yang dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama dipaparkan oleh Harufumi Miwa, M.Sc (Japan), Prof.Dr. Rosna Awang Hashim (Malaysia), Melissa Marie Whalen, M.A. Ph.D (USA), dan Prof. Andy Plowman, M.BA. (Inggris). Dan sesi kedua dipaparkan oleh Prof.Madya Dr.Ahmad Bin Esa (Malaysia), Dr. Jamil Bin Abd. Baser (Malaysia), dan Dr. Waspodo Tjipto Subroto, M.Pd (Indonesia) dengan didampingi oleh moderator yakni Imron Rois Rosi.
"Guru Praktisi Professional dan Guru sebagai Ahli teknologi Motivasi dan dosen maupun guru pengajar baik harus bernuansa penelitian yang mengenai cara mengajar baik melalui kaidah-kaidah cara mengajar yang baik dahulu". tutur Prof. Dr. Rosna Awang Hashim.
Ketua Program Studi S-2 Pendidikan Dasar PPs Unesa, Prof. Dr. Wahyu Sukartiningsih, M.Pd mengatakan bahwa kegiatan seminar ini bertujuan untuk memberikan kontribusi terhadap upaya peningkatan kualitas pendidikan di bangsa Indonesia ini, sekaligus menghadapi era MEA. Selain itu, kegiatan ini dapatmempersiapkan diri dalam menghadapi globalisasi, sebagai bentuk ajang komunikasi ilmiah antar negara, dan sebagai bentuk pemberian kesempatan kepada mahasiswa S2 dengan menyelenggarakan forum ilmiah serta merintis kolaborasi ke antar negara manapun. "Kami berharap acara ini dapat terjadi peningkatan kualitas dan komunikasi antar negara dalam mengenai Pendidikan Dasar", papar Wahyu Sukartinigsih. (Syaiful H/kk/humas)