Peran Bahasa Asing dalam Revolusi Industri 4.0

Unesa.ac.id, Surabaya – Bahasa menjadi salah satu element penting dari kemajuan Negara. Penguasaan bahasa asing pada era saat ini jadi priorotas penting sebagai salah satu tuntutan zaman. Namun bukan berarti lupa akan bahasa ibu milik negara sendiri. Hal tersebut jadi sorotan oleh Jurusan Bahasa dan Sastra Jerman, Fakultas Bahasa dan Seni dalam Seminar Nasional bertemakan “Die Rolle der Fremdsprache in Industrielle Revolution 4.0” atau peran bahasa asing dalam revolusi industri 4.0. Acara tersebut dilaksanakan pada Kamis (3/10) di Auditorium T13 Fakultas Bahasa dan seni.

Acara ini menghadirkan dua narasumber yang membahas mengenai pentingnya menguasai bahasa asing di era saat ini, Ario Bimo Utomo, S.I.P., MIR., dari Lingua Franca Community dan Muhammad Dihan Ramadhan Putra dari Polyglot Surabaya. Selain membahas tentang manfaat mengenal dan menguasai bahasa asing, dalam acara ini juga memabahas mengenai beasiswa Epos DAAD oleh Maria Juvita yang disambut antusias oleh mahasiswa serta mengenal lebih dekat kehidupan di Jerman melalui Annabele Albertz dari Wisma Jerman.

Revolusi industri menjadi pembahasan yang menarik akhir-akhir ini, pasalnya Indonesia kini semakin konsen untuk menyiapkan diri masuk ke era industri 4.0 yang serba canggih. Semakin maju kedepan sebuah negara, akan semakin ketat persaingan yang terjadi. Bahasa menjadi salah satu komponen penting untuk menunjang hal tersebut, terlebih penguasaan bahasa asing. Ario mengatakan bahwa bukan hanya penguasaan teknologi saja yang penting, Bahasa asing kembali ke hakikatnya yang majemuk. Menurutnya menguasai bahasa asing dapat memberikan keuntungan untuk memahami budaya dari negara lain, hal tersebut memudahkan seseorang untuk terhubung dengan dunia yang luas dan bersaing dalam era revolusi industri 4.0. acara ini juga memberikan pandangan luas kepada peserta seminar tentang pentingnya penguasaan bahasa asing, salah satunya bahasa Jerman.

Pada acara ini, selain membahas mengenai peran bahasa asing di era saat ini. pembahasan mengenai beasiswa – beasiswa yang ditawarkan oleh DAAD juga menjadi bagian yang menarik perhatian, dimana di bagian tersebut Maria Juvita membahas mengenai macam-macam beasiswa yang dapat diambil oleh mahasiswa selepas S1. Mahasiswa juga diajak lebih dekat mengenal fakta-fakta dan budaya masyarakat Jerman bersama Annabele Albertz dari Wisma Jerman.

Annabele membahas tentang pengaruh penguasaan bahasa Jerman terhadap pendidikan di Jerman, selain itu ia juga membahas tentang kebiasaan dan sistem pendidikan di Jerman. “Penguasaan bahasa Inggris dan bahasa Jerman dalam dunia pendidikan di sana dapat mempermudah jalannya pendidikan disana. penting sekali untuk belajar bahasa asing, bukan hanya bahasa jerman tapi juga bahasa inggris” imbuhnya.

Pada acara ini juga dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswan dan Alumni, Syafiul Anam, S.Pd., M.Pd. Syafiul berharp dengan terselenggaranya kegiatan ini para narasumber dapat memberikan banyak informasi dan pencerahan kepada peserta yang hadir salah satunya adalah informasi penting perihal beasiswa ke Jerman melalui DAAD. (hasna)