
Rombongan S-3 BK Unesa terdiri dari Restu, Ayonk Lianawati, Dian Oktaviana, Najlatun Naqiyah, Titin Indah Pratiwi, Ari khusumadewi, dan Ela Nur Fadlilah. Mereka mengikuti World Counseling Conference 2025 di Universitas Putra Malaysia (UPM).
Unesa.ac.id. SURABAYA—Rombongan mahasiswa S-3 Bimbingan dan Konseling (BK) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang dipimpin Ari Khusumadewi bertolak ke Malaysia untuk mengikuti workshop bidang konseling dan konferensi internasional yang diadakan Lembaga Konselor Malaysia yang bertempat di Universitas Putra Malaysia (UPM) Faculty Pengajian Pendidikan, pekan lalu.
Koorprodi S-3 BK, Najlatun Naqiyah mengatakan bahwa kegiatan internasionalisasi membuka jalan bagi mahasiswa doctoral bekerja sama dengan ilmuwan internasional dalam melaksanakan penelitian disertasi dan publikasi. “Kegiatan internasional dapat mendorong mahasiswa selalu update keilmuan, belajar setiap saat dan memotivasi diri untuk fokus lulus doktor,” ucapnya.
Konferensi konseling di UPM mendatangkan ACA President Christine Suniti Bhat, dari Ohio University. Christine Suniti Bhat sebagai narasumber dan memberikan waktu diskusi bersama dengan mahasiswa dan dosen S-3 BK Unesa tentang kerja sama Amerika dan Indonesia dalam bimbingan dan konseling.
Menurut Christine ada banyak manfaat apabila menjadi anggota School American Counseling yang bisa diakses seperti mengikuti workshop, majalah, jurnal, dan banyak lagi. Untuk menempuh studi di Amerika memerlukan syarat bahasa Inggris / toefl ibt 80. Untuk itu para mahasiswa dan dosen perlu meningkatkan kemampuan bahasa Inggris.
Prodi S-3 BK juga memperluas jaringan kerja sama dengan Jaana Kettunen, guru besar dari Finnish Education Institute dari Finlandia untuk joint riset dan publikasi dalam bidang pendidikan.
Workshop Brief Cognitive Behavior Therapy for Depression

www.unesa.ac.id
Di luar itu, mahasiswa S-3 Bimbingan Konseling yang terdiri dari Dian Oktaviana dan Ayonk Lianawati mengikuti workshop “Brief Cognitive Behavior Therapy for Depression” yang merupakan rangkaian Word Counselling Conference 2025.
Pemateri yang hadir kegiatan ini yaitu Wan Marzuki Wan Jaafar, Dekan Fakulti Pengajian Pendidikan Universitas Putra Malaysia (UPM). Kegiatan ini diikuti puluhan peserta baik dari mahasiswa maupun dosen dari berbagai negara untuk memahami lebih dalam teknik terapi kognitif perilaku dalam menangani masalah kesehatan mental.
Dalam kegiatan ini dibahas konsep dasar Brief CBT, yang merupakan sebuah pendekatan terapi berbasis kognitif perilaku yang singkat namun efektif, dirancang untuk membantu individu dalam mengelola pikiran negatif dan mengembangkan strategi koping yang lebih adaptif.
Ini sangat bermanfaat bagi mereka yang menghadapi stres akademik, kecemasan sosial, atau perasaan tertekan akibat tuntutan akademik dan kehidupan pribadi.
Dengan mengikuti workshop ini, mahasiswa dapat lebih memahami cara mengelola pola pikir negatif serta menerapkan Brief Cognitive Behavioral Therapy (CBT) secara mandiri saat menghadapi stres dan juga mendapatkan pengetahuan baru tentang Breaf CBT untuk menangani Stres, kecemasan, dll.
“Kegiatan WCC2025 berguna untuk mengembangkan diri dengan membuka diri melakukan jejaring internasional dalam bidang ilmu bimbingan dan konseling,” ucap Dian Oktaviana, mahasiswa S-3 BK Unesa. []
***
Penulis dan dokumentasi: Tim Prodi S-3 BK Unesa
Share It On: