
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id. SURABAYA–Program Studi (Prodi) S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menyelenggarakan Gelar Karya Kewirausahaan di Taman I1 PPKn, Kampus 1 Ketintang, pada Kamis, 15 Mei 2025.
Gelar karya ini menyuguhkan sekitar 50 produk inovatif mahasiswa PPKn angkatan 2023. Produk yang dipamerkan beragam, mulai dari makanan dan minuman berbahan dasar tanaman lokal seperti pelepah dan daun pisang, hingga produk fashion inovatif seperti vest serbaguna dengan motif batik lokal.
Koorprodi S-1 PPKn, Listyaningsih mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan luaran Mata Kuliah Kewirausahaan yang merupakan mata kuliah wajib universitas atau KWU.
Kegiatan ini bisa menjadi wadah penguatan pemahaman dan keterampilan wirausaha mahasiswa yang tidak hanya sampai menghasilkan karya dan digelar kepada publik, tetapi mahasiswa bisa mengajukan proposal PMW di universitas.
“Alhamdulillah dari PPKn kemarin banyak mahasiswa yang mengajukan proposal PMW. Sehingga pengalaman dalam mengembangkan wirausaha. Semoga kegiatan ini berjalan sukses dan berdampak,” ucapnya saat membuka kegiatan.

www.unesa.ac.id
Dosen pembimbing atau pengampu MK Kewirausahaan, Raden Roro Nanik Setyowati mengatakan bahwa MK Kewirausahaan tidak hanya mengajarkan mahasiswa tentang teori atau konsep, tetapi mahasiswa juga langsung mempraktekkannya untuk menghasilkan produk, yang berdaya guna dan berdaya jual atau layak masuk pasar.
“Dengan gelar karya ini produk dan inovasi mahasiswa bisa dikenal luar baik oleh civitas, maupun masyarakat. Kita jadi tahu apa yang dibuat mahasiswa, misalnya tadi ada keripik dari pelepah dan kulit pisang, dan ada tas dari bahan sederhana,” ucap guru besar Fisipol itu.
Salah satu produk yang menarik perhatian pengunjung yaitu Sajiwa Dualvest, karya Melodi Adinda Mustika Damai, Alief, dan Annisa. Produk ini merupakan vest yang bisa difungsikan sebagai totebag, lengkap dengan motif batik khas yang sarat makna budaya.

www.unesa.ac.id
Nama Sajiwa sendiri bermakna bukan hanya sekadar fashion, tetapi juga cerita dan perjalanan budaya. “Produk ini menampilkan motif seperti ‘Layangkara’ yang melambangkan semangat berani menggapai mimpi, ‘Puspacakra’ yang penuh warna dan anggun, serta ‘Madyantara’ yang menggambarkan harmoni di tengah kesibukan dunia.
“Semua motif berasal dari pembatik lokal sebagai bentuk dukungan terhadap UMKM. Tagline kami, bukan hanya sekadar busana, tetapi perjalanan budaya, mencerminkan misi melestarikan budaya lewat fashion modern,” ucap Adinda.
Tak kalah menarik, tim mahasiswa lain juga memamerkan produk minuman unik bernama SIDANG (Sirup Daun Pisang), hasil karya Amelia, Titis Cahya, dan Rachel. Terinspirasi dari melimpahnya limbah daun pisang di Lumajang, mereka menciptakan sirup herbal yang dipercaya memiliki manfaat mengurangi keputihan.
“Kami ingin mengenalkan bahwa daun pisang tidak hanya bisa dijadikan pembungkus makanan, tetapi juga bisa diolah menjadi minuman herbal yang bermanfaat,” ujar Amelia. Mereka berkomitmen untuk melanjutkan produk ini ke program kewirausahaan nasional seperti PMW. ]*[
***
Reporter: Lukman Hakim (Fisipol)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: