
Mahasiswa membuka lapak usaha dalam acara bazar dan buka bersama di Unesa Kampus 5 Magetan.
Unesa.ac.id., SURABAYA—Bulan Ramadan bisa menjadi ladang cuan bagi anak-anak muda, termasuk mahasiswa. Tidak heran, banyak yang membuka lapak jualan di berbagai tempat. Fenomena ini patut diapresiasi, untuk itu memang perlu dikelola dengan baik agar bisa berkembang dan berkelanjutan.
Dosen Prodi S-1 Bisnis Digital, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Fresha Kharisma menilai bahwa geliat usaha di bulan puasa merupakan fenomena tahunan yang muncul karena adanya permintaan atau demanddi masyarakat. Ini menjadi peluang bagi sebagian anak muda untuk belajar memulai usaha.
“Kebutuhan bulan puasa itu banyak. Bayangkan, berapa jumlah orang yang berpuasa dan mereka butuh takjil atau makanan dan minuman untuk berbuka puasa. Nah, itu peluang usaha. Belum lagi kebutuhan di bidang fashion hingga parcel lebaran,” paparnya.
Menurut Fresha, geliat usaha atau bisnis bulan puasa ini bisa dikembangkan lebih jauh. Nah, agar usaha yang dimulai atau dirintis bisa berkembang, ada beberapa kiat yang bisa diperhatikan dan dilakukan.
1. Menjaga sisi inovatif
Dosen kelahiran Kediri itu menegaskan bahwa inovatif menjadi salah satu kunci keberlanjutan usaha. Inovasi tidak selalu pada produknya, tetapi juga bisa dari sistem pelayanannya, teknologi pembantu yang digunakan, pengaturan pengeluaran usaha, jam operasional, hingga price marketing seperti bundling.
Strategi marketing dengan membuat konten yang sedang viral juga termasuk sebagai inovasi. Akan lebih maksimal jika dibarengi dengan penggunaan SEO dan SEM yang bisa membantu dalam meningkatkan brand awareness dan brand engagement.
2. Memanfaatkan media sosial
Bagi mahasiswa yang sedang berbisnis di bidang jasa seperti fotografer atau desain, menampilkan karya-karya di media sosial bisa menarik perhatian calon pelanggan. Untuk itu, penampilan laman sosial media baik Instagram, TikTok, ataupun Facebook harus disusun dengan baik.
Hal yang sama juga berlaku untuk bisnis di bidang makanan atau FnB, memaksimalkan promosi di media sosial bisa menjadi pintu untuk mengenalkan produk di pasar yang lebih luas. Bukan hanya mahasiswa, tetapi juga masyarakat sekitar kampus.
Dalam membuat ide-ide konten kreatif harus dibarengi dengan petunjuk penggunaan kuadran matriks pemasaran dan kombinasi dengan buzz marketing. Hal ini dilakukan untuk menghindari salah target pemasaran.
3. Membuat konten
Membuat konten marketing kreatif bisa mendorong perkembangan usaha. Konten harus disiapkan dengan rutin untuk menjaga interaksi dengan pelanggan. Untuk melakukan hal ini, menjadwalkan konten menjadi yang utama.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penjadwalan konten adalah menentukan tujuan konten, membuat kalender konten, menentukan platform publikasi konten, jadwal proses pembuatan, dan jumlah konten yang akan diunggah.
4. Riset dan konsistensi
Riset pasar selama menjalankan bisnis adalah hal yang wajib dilakukan. Tujuannya menjaga agar bisnis bisa beradaptasi dengan kebutuhan pasar. Riset pasar bisa dilakukan menggunakan angket penelitian atau eksperimen langsung menyodorkan beberapa bentuk produk ke target pasar.
5. Pengelolaan pendapatan
Pengelolaan pemasukan menjadi bagian penting dalam perkembangan usaha. Karena itu, keuangan yang didapat dari hasil usaha harus dikelola dengan baik. Paling sederhana, pisahkan uang pemasukan usaha dengan uang kehidupan sehari-hari.
“Berapa modal yang digunakan, berapa pemasukannya itu harus dihitung. Uang pendapatan jangan dicampur untuk kebutuhan sehari-hari. Kalau bisa, uang keuntungan di-saving untuk mengembangkan usaha,” bebernya.
Di luar itu, yang paling penting juga adalah menjaga kesehatan dengan olahraga rutin. Selain menjaga kesehatan, olahraga juga mampu membangun sikap disiplin dan membuang rasa malas. [*]
***
Reporter: Fatimah Najmus Shofa (FBS)
Editor: @zam*
Dokumentasi: Tim
Share It On: