![Sekjen Kemensos RI, Robben Rico (kanan); dan Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos RI, Supomo (kiri) memaparkan sejumlah program prioritas dan urgensi kolaborasi untuk pemberdayaan dan kesejahtetaan masyarakat.](/images/foto-08-02-2025-04-43-56-1382.png)
Sekjen Kemensos RI, Robben Rico (kanan); dan Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos RI, Supomo (kiri) memaparkan sejumlah program prioritas dan urgensi kolaborasi untuk pemberdayaan dan kesejahtetaan masyarakat.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Universitas Negeri Surabaya (Unesa) berkomitmen mendukung berbagai program pemerintah. Salah satu yang dilakukan yaitu dengan menjadi mitra strategi Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia.
Perihal itulah yang dibahas dalam pertemuan atau rapat koordinasi (rakor) kegiatan Kemensos RI di Auditorium 901 lantai 9 Rektorat Unesa, Kampus 2 Lidah Wetan, Surabaya pada Jumat, 7 Februari 2025.
Pertemuan ini dihadiri Sekjen Kemensos RI, Robben Rico; dan Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos RI, Supomo. Hadir juga jajaran pengurus dan anggota Forum Rektor Jawa Timur. Mereka disambut jajaran pimpinan, dekan, dan direktur terkait selingkung Unesa.
Mewakili Rektor Unesa, Nurhasan atau Cak Hasan, Wakil Rektor I Bidang Pendidikan, Kemahasiswaan, dan Alumni Unesa, Martadi mengatakan siap mendukung dan mewujudkan Asta-Cita pemerintah, termasuk visi dan program Kemensos RI.
Baginya, perguruan tinggi merupakan mitra strategis pemerintah dalam mengembangkan sumber daya manusia unggul sekaligus menjadi agen perubahan yang mampu merangkul kelompok masyarakat marginal.
“Melalui kolaborasi ini, diharapkan perguruan tinggi dapat berperan aktif dalam mengkaji potret permasalahan desa sekitar dan menawarkan solusi yang berkelanjutan," harapnya.
![Mewakili Rektor Unesa, Wakil Rektor I Martadi menegaskan komitmennya mendukung program Desa Sejahtera dan Sekolah Rakyat sebagai upaya mencerdaskan dan mensejahterakan masyarakat.](/images/foto-08-02-2025-04-44-23-5652.png)
Mewakili Rektor Unesa, Wakil Rektor I Martadi menegaskan komitmennya mendukung program Desa Sejahtera dan Sekolah Rakyat sebagai upaya mencerdaskan dan mensejahterakan masyarakat.
Sekjen Kemensos RI, Robben Rico menyampaikan, Jawa Timur masih memiliki tantangan berupa angka kemiskinan yang mencapai 45% dari total angka kemiskinan penduduk Indonesia. Itu yang menjadi atensi pemerintah dan perguruan tinggi.
"Kami akan fokus membangun desa dari bawah melalui program Desa Sejahtera. Harapannya, langkah ini bisa menciptakan ‘gemuyu’ atau kebahagiaan bagi masyarakat yang selama ini tertinggal," ungkapnya.
Ia menegaskan, perguruan tinggi memiliki peran sentral dalam mendukung program pemerintah. Kemensos tentunya tidak dapat berjalan sendiri, membutuhkan bantuan perguruan tinggi melalui tridarma perguruan tinggi, terutama dalam mengkaji potret permasalahan desa sekitar perguruan tinggi serta solusi yang berkelanjutan.
Kemensos RI menetapkan berbagai kelompok sasaran kerja yang meliputi anak-anak rentan, penyandang disabilitas, lansia terlantar, berpendapatan rendah, korban bencana, afirmasi khusus, warga binaan, korban bencana, korban kekerasan, korban napza dan hiv/aids, bermasalah sosial, perempuan rentan, hingga fakir miskin.
Menurutnya, pembangunan desa tidak perlu muluk-muluk, tetapi harus nyata dampaknya bagi masyarakat. "Yang penting adalah aksi nyata yang dapat menjadi sumbangsih untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Dirjen Rehabilitasi Sosial, Supomo menegaskan bahwa pembangunan nasional tidak dapat berjalan tanpa kerja sama lintas sektor, termasuk dukungan perguruan tinggi.
“Kami membutuhkan peran aktif perguruan tinggi dalam memberdayakan kelompok rentan dan masyarakat bermasalah sosial lainnya,” jelasnya.
![Kolaborasi strategis ini menjadi salah satu kunci pengentasan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan, dan pemberdayaan kelompok rentan dan marginal.](/images/foto-08-02-2025-04-44-55-8719.png)
Kolaborasi strategis ini menjadi salah satu kunci pengentasan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan, dan pemberdayaan kelompok rentan dan marginal.
Sementara itu, Tenaga Ahli Menteri Kemensos RI, Andy Kurniawan, memperkenalkan konsep Sekolah Rakyat sebagai upaya memutus mata rantai kemiskinan dengan pendekatan berbasis kesehatan, pola pikir, budaya, pendidikan, dan kepemimpinan.
Dengan koordinasi ini, Unesa dan perguruan tinggi se-Jawa Timur berharap sinergi bersama Kemensos RI dapat membawa perubahan positif bagi kesejahteraan masyarakat utamanya Jawa Timur dan berkontribusi pada visi Indonesia Emas 2045.
Tambahan, adapun sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta yang tergabung dalam Forum Rektor Jawa Timur di antaranya; Universitas Airlangga, Universitas Negeri Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, UPN “Veteran” Jawa Timur.
Hadir juga, UIN Sunan Ampel Surabaya, Universitas Trunojoyo, Universitas Negeri Jember, Universitas Surabaya, Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang, Universitas Islam Malang, dan Universitas Islam Kadiri.[*]
***
Reporter: Dede Rahayu Adiningtyas (FIP)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: