www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id-Surabaya, Dampak dari covid-19 berimbas pada banyak sektor kehidupan. Salah satu yang paling menonjol adalah pada sektor ekonomi. Memahami kondisi tersebut, Tim PKM Dosen dari Jurusan Seni Rupa dan Jurusan Desain Fakultas Bahasa dan Seni Unesa melakukan pengabdian masyarakat melalui kegiatan pembagian sembako, sosialiasi melalui stiker, dan melakukan pelatihan keterampilan teknik gulijat pada Rabu (12/8).
Tim PKM dosen tersebut terbagi dalam 6 kelompok. Masing-masing kelompok diketuai oleh Drs. Imam Zaini, M.Pd, Winarno, S.Sn, M.Sn, Fera R, S.Pd, M.Pd, Dr. Martadi, M.Sn, M. Rois Abidin, S.Pd, M.Pd, Meirina Lani A, S.Sn, M.Sn.
Fera, salah satu ketua Tim PKM mengatakan, selain membagikan sembako, tim juga melakukan pelatihan teknik gulijat kepada penerima bantuan. Fera menjelaskan, Gulijat merupakan akronim dari gulung, lipat, jumput, dan ikat. Teknik gulijat merupakan teknik menghias kain dengan prinsip rintang warna, yakni bagian yang tidak ingin diwarnai, dirintangi dengan cara diikat menggunakan tali/karet.
Teknik gulijat merupakan pengembangan dari teknik jumput yang sudah banyak dikenal orang. Pada pelatihan, peserta diarahkan untuk minimal menggunakan dua teknik, misalnya gulung-lipat-ikat, jumput-gulung, lipat-jumput-ikat, atau lainnya. Namun, karena waktu yang singkat, pada pelatihan kali ini, peserta meggunakan kombinasi teknik lipat-jumput-ikat, salah satu teknik yang paling mudah dan dapat dikerjakan dengan relatif singkat.
Fera menambahkan, pelatihan teknik gulijat dilaksanakan di Studio Kriya Tekstil, Gedung T3. Pelatihan ini bertujuan untuk meringankan serta memberikan ilmu berupa keterampilan yang diharapkan bisa menjadi bekal untuk dikembangkan oleh khalayak penerimanya, dalam hal ini adalah tenaga cleaning service Fakultas Bahasa dan Seni (FBS).
“Semoga penerima bantuan sembako terbantu, teringankan beban ekonominya sebagai akibat terjadinya pandemi, dan semoga peserta pelatihan mau mengembangkan keterampilan yang diajarkan. Baik untuk diri sendiri maupun sekitarnya,” ujar Fera.
Selama acara berlangsung, baik saat pembagian sembako maupun saat dilakukan pelatihan, penerapan protokoler kesehatan tetap diutamakan. Acara tersebut juga berjalan lancar, diketahui dari antusiasme peserta pelatihan.
“Acara berjalan lancar dan tertib. Pelatihan juga diikuti dengan antusias. Hasil yang didapat pun dirasa cukup memuaskan,” pungkas Fera. (ay)
Share It On: