![](/images/foto-06-06-2021-09-41-07-4282.png)
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya-Universitas Negeri Surabaya terlibat diskusi pada hari kedua dalam acara Sosialisasi Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional di Hotel Vasa Surabaya, Sabtu (5/6/2021).
Adapun isu-isu penting yang dibahas bersama pada sesi diskusi itu yakni seputar penguatan pembinaan dan kejuaraan sepak bola di PPLP dan SKO, menggerakkan Industri Liga 3 dan Liga Pelajar. Selain itu juga membahas tentang Kondisi pembinaan Sepak Bola di daerah dan strategi meraih medali emas Sepak Bola di SEA Games 2021.
Pada kesempatan itu, Rektor UNESA Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes satu meja dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Dr. H. Zainudin Amali, S.E., M.Si, dan Drs. Chandra Bhakti, M.Si Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora. Selain itu juga bersanding dengan Raffi Ahmad, Iwan Budianto, Raden Isnanta, Achmad Riyadh dan Uden Wijaya Kusuma yang menjadi pemateri diskusi tersebut.
Rektor Unesa optimistik dengan sosialisasi sekaligus diskusi strategis pembangunan industri Sepak Bola itu dapat menjadi angin segar bagi kemajuan dunia olah raga, khususnya Sepak Bola di Indonesia. “Dengan langkah strategis yang dibahas dalam diskusi ini, kami optimistik prestasi Sepak Bola nasional bisa melejit dan maju lagi ke depannya,” ujar pria yang disapa Cak Hasan itu.
Berdasarkan hasil diskusi itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, dalam penyelenggaraan kompetisi sepak bola harus didasarkan pada azas sinergisitas. Kedua, sepak bola merupakan cabang olahraga yang mempunyai INPRES pertama di Indonesia. Ketiga, pembangunan infrastruktur yang layak dan sesuai standar, melibatkan sport science yang aplikatif dengan melibatkan perguruan tinggi, penguatan IT dan menyediakan infrastruktur pendidikan dan pelatihan.
Keempat, meningkatkan jumlah SDM pelatih sepak bola baik pria maupun wanita mulai di level D hingga di level profesional A Pro. Meningkatkan jumlah SDM wasit berlisensi C3 sampai AFC Elite, peningkatan SDM penunjang seperti ahli biomekanika, statistik, fisiology, massase, nutrisi, dan lain sebagainya. Kelima, pengembangan bakat melalui pembinaan atlet muda melalui SSB berstandar nasional.
Keenam, menyelenggarakan festival sepak bola usia dini U<13 tahun, menyelenggarakan kompetisi usia muda U 13-20 tahun, mendukung liga amatir, liga profesional, sepak bola putri. Kedelapan, melaksanakan kejuaran sepak bola di level kelompok usia elite dan level pelajar (tingkat SMP). Akan ada kejuaraan level SMP pada awal januari tahun 2022. Kesembilan, sistem administrasi sepak bola terkoneksi dengan PSSI ID dan FIFA ID. Selain itu, masih banyak lagi hal strategis yang dibahas dan menjadi catatan dalam diskusi tersebut. (Humas Unesa)
Share It On: