![](/images/foto-04-07-2021-07-41-37-8276.png)
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya-Mahasiswa angkatan 2017 program studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) memamerkan 142 karya mulai dari branding, digital storytelling, digital illustration, digital animation, photography, videography, web design, hingga game design dalam Pameran ENIGMA yang digelar secara online pada 14-16 Juni 2021.
Pameran volume dua mata kuliah Publikasi Karya itu menampilkan dua jenis karya, yakni karya tematik dan karya portofolio. Karya tematik dipamerkan di website enigmaexhibition.id. Sementara karya portofolio “dipajang” di behance.net/enigmaexhibition. Acara tersebut dibuka oleh Kaprodi Desain Komunikasi Visual UNESA, Marsudi, S.Pd., M.Pd dan Dosen Pengampu mata kuliah publikasi karya, M. Rois Abidin, S.Pd., M.Pd.
Marsudi mengatakan bahwa ENIGMA merupakan mesin penyandi yang digunakan untuk mengenskripsikan dan mendeskripsikan pesan rahasia. Makna mesin itulah yang direpresentasikan dalam pemeran tersebut, yakni sebagai salah satu cara mahasiswa menyampaikan pesan-pesan kepada masyarakat luas lewat karya dan kreativitas desain komunikasi visual. “Saya percaya, anak-anak muda itu energik dan bebas menafsirkan serta menghasilkan karya desain dari berbagai sisi, perspektif dan filosofi tanpa batas,” ujar Marsudi.
Pameran ENIGMA 2021, lanjutnya, mengambil tema “Chromatic”. Tema tersebut merupakan representasi dari kehidupan yang selalu lekat dengan warna. “Kadang sering melupakan warna kelam yang sejatinya bisa jadi kekuatan kita, dan warna itu bisa menjadikan kita pribadi dan ciri khas yang menarik,” ujarnya.
Kebebasan mahasiswa dalam berkarya sangat penting dan itu diwadahi kurikulum Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM). Lewat implementasi kurikulum tersebut, mahasiswa bebas mengembangkan potensi yang mereka miliki dengan berbagai metode maupun teknik dalam merancang dan menyajikan karya desain, serta penerapan karya desain.
Atas nama DKV, ia mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi atas terselenggaranya acara tersebut. Ia berharap, semoga karya yang dihadirkan itu memberikan manfaat bagi masyarakat. “Kegiatan ini sangat penting, karena mahasiswa yang sebentar lagi lulus itu akan menjadi bagian dari pemecah masalah di tengah masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Rois Abidin berharap pameran tersebut menjadi wadah unjuk kebolehan mahasiswa dalam mendesain dan menyampaikan pesan-pesan yang bermanfaat dan bermakna bagi masyarakat. Terlebih saat ini masyarakat sedang dilanda gelombang pandemi Covid-19, ditambah bencana alam yang terjadi di beberapa daerah, kemudian gejolak politik dan sebagainya menjadi momentum yang bisa direspons mahasiswa lewat karya-karya inovatif.
Pesan-pesan itu bisa dalam bentuk sosialisasi, edukasi, juga bisa yang bernuansa humanis pun yang humoris. “Desain komunikasi visual memiliki peran penting dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat akan arti dan makna pesan lewat karya inovatif, karena itu saya sangat berharap karya kalian (mahasiswa, red) dinantikan dan dibutuhkan masyarakat, tunjukan itu,” tukasnya.
Selain menampilkan karya, acara tersebut juga dirangkaikan dengan talkshow bertajuk “ENITALK” yang dihadiri Dhimas Bagus seorang komikus dan Inovensius Hugo, S.Ds, M.Sn sebagai pembicara. Pada kesempatan itu, Dhimas Bagus menyampaikan bahasan tentang “Taking a Real Life Colors into Visual Design”, sementara Inovensius Hugo membahas tentang “How to Make an Attractive Story Based Visual Content for Videography Producing”. (Humas Unesa
Share It On: