www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id-Surabaya, Fakultas Teknik (FT) gelar acara pelepasan mahasiswa program magang di Jepang, (14/2). Ini merupakan kali pertama FT melakukan program magang. Pelepasan ini dihadiri oleh Dekan FT, Dr. Maspiyah, M.Kes., beserta jajarannya, guru besar, komunitas Sahabat Jepang Indonesia (SJI), serta mahasiswa yang akan berangkat magang kerja di Jepang. Jumlah mahasiswa yang akan berangkat ke Jepang ada 11, 7 diantaranya dari Jurusan Teknik Elektro dan 4 lainnya dari Jurusan Teknik Informatika.
Program ini sesungguhnya mengacu pada kebijakan terbaru yang digagas oleh Menteri kita, Nadiem Makarim, yakni terkait ‘Kampus Merdeka’ yang artinya adalah satu semester sampai tiga semester berada di luar kampus. Kegitan yang dilakukan bisa dengan magang, mengajar di desa atau belajar di masyarakat, dan lain-lain. FT adalah fakultas yang berbasis industri dan kegiatan yang dilakukan adalah magang. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya jika tahun ini merupakan tahun pertama program magang di luar negeri dilaksanakan. Harapannya, di tempat magang, mahasiswa bisa menggali potensi serta mengembangkan ilmunya untuk dipraktikkan saat mereka kembali ke negara asal, sehingga kedepan, program serupa juga bisa dijalankan dan memberikan dampak positif bagi perkembangan ilmu serta sumber daya manusia di Indonesia.
“Sebagai generasi muda harus dengan semangat meraih masa depan yang lebih baik karena di industri 4.0 semakin berkembang dan kita harus bisa beradaptasi,” ujar Maspiyah dalam sambutannya.
Sementara itu, Dr. Roni, M.Hum., M.A., juga berpesan jika ini adalah kesempatan bagus, dan sudah sepantasnya digunakan sebaik-baiknya.
“Enam bulan di Jepang jangan mencari uangnya, tetapi cari ilmunya,” ungkap Roni.
Sejalan dengan yang disampaikan Drs. Edy Sulistiyo, M.Pd., Prof. Dr. H. Munoto, M.Pd., menjelaskan jika selain belajar, di Jepang mereka juga bekerja, karena kesempat magang ini juga sebagai pelatihan untuk siap bekerja. Pesan yang disampaikan untuk mahasiswa adalah menjaga kesehatan, terlebih sekarang sedang terjadi wabah virus corona.
Galih Mardika, salah satu mahasiswa yang mengikuti program ini mengungkapkan jika persiapan yang harus disiapkan salah satunya adalah masker, karena kondisi di Jepang belum bisa diprediksi, dan berdasarkan berita yang beredar, sedang terjadi kelangkaan masker di Jepang. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah doa kedua orang tua, karena dengan doa itu, ke depan diharapkan semua proses yang dijalaninya di Negeri Sakura bisa berjalan lancar.
“Merasa sangat senang ketika bisa magang di Jepang, karena ini adalah jebolan pertama bagi Fakultas Teknik Unesa, dan merasa bangga bisa menjadi salah satu mahasiswa yang terpilih”, ungkap Galih. (aida/ay)
Share It On: